Minggu, 31 Oktober 2010

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
LimeExchange - Online Services Marketplace

Sabtu, 30 Oktober 2010




Jumat, 29 Oktober 2010




Your Ad Here

Rabu, 21 April 2010

Kamis, 24 Desember 2009

BEDAH RAHANG (TINDAKAN ORTHOGNATIK)

Konsultan dokter gigi : Isrodiah

Perawatan gigi dan mulut bukan sekedar untuk kesehatan tapi bertujuan juga untuk penampilan dan kecantikan. Bedah rahang bertujuan utama untuk keselarasan rahang atas dan bawah, dan untuk merubah profil wajah.

Bedah rahang disarankan dengan suatu syarat : Apertognatia, dimana gigi depan tidak saling kontak dengan gigi dibawahnya, sehingga susah menggigit dengan gigi depan, rahangnya lebih menonjol kedepan. Prognatia, dimana rahang bawah lebih besar (basa jawanya nyatis). Retrognatia, dimana rahang atas lebih besar, sehingga gigi bawah terlalu mundur kebelakang (basa jawanya monyong). Tinggi rahang atas yang lebih tinggi, sehingga kalau tersenyum gusinya lebih kelihatan dari pada giginya.

Untuk melaksanakan bedah rahang maka si pasien harus konsultasi beberapa dokter gigi dan dokter bedah mulut.
Kemudian , dibuat analisis foto sefalometri secara konvensional, dengan foto sinar X dari arah samping dan arah depan, agar lebih dapat diperhitungkan asimetrisnya dari samping kanan dan dari samping kiri.

Setelah ada analisis foto sefalometri, maka dibuat model wajah yang akan dibedah menggunakan komputerisasi.
Sebelum hari diadakan pembedahan, maka antara dokter gigi pribadi dan dokter bedah rahang mengadakan simulasi, agar pada hari H nya segalanya sudah diperhitungkan. Kerjasama antara dokter gigi, dokter bedah rahang, dan pasien nya akan menentukan keberhasilan hasil pembedahan.

Setelah pembedahan rahang sembuh, barulah dokter gigi dapat melakukan tindakan orthodonti, dengan memasang kawat gigi bertujuan untuk meratakan dan memperindah susunan gigi sang pasien. Kini sang pasien telah berubah profil wajahnya dan dapat tersenyum manis dengan puas.



Rabu, 23 Desember 2009



KAWAT GIGI (TINDAKAN ORTHODONTIK)

Yang pertama kali untuk rencana pemasangan kawat gigi atau bahasa kedokterannya tindakan orthodonti, adalah konsultasi, baik konsultasi pada dokter yang sering dikunjungi atau konsultasi pada beberapa dokter gigi lainnya sebagai perbandingan dan sebagai masukkan agar tidak terjadi kesan terburu-buru dalam pemasangan kawat gigi, yang lebih penting agar mencapai hasil yang maksimal.

Kemudian sebelum pemasangan kawat gigi, harus dilakukan pemeriksaan. Pencatatan riwayat kedokteran dari dokter pribadi atau dokter yang biasa kita kunjungi. Pemeriksaan klinis seperti perawatan karang gigi, perawatan saluran akar, pencabutan sisa akar. Pemeriksaan penunjang seperti foto ronsen untuk mengetahui keadaan akar gigi dan keadaan rahang. Perawatan pendahuluan dari tindakan pemeriksaan yang telah dijalani.

Setelah pemeriksaan dan perawatan pendahuluan, maka gigi dicetak dengan bahan cetak. Proses pembuatan model gigi menggunakan bubuk atau dental stone. Pemasangan band atau bisa juga molar tube khusus pada gigi graham.

Pemasangan kawat gigi ada dua macam : Pemasangan alat orthodontis lepasan, penyesuaiannya tidak terlalu sulit karena pemasangan awal tidak begitu dikencangkan agar terbiasa dahulu di dalam mulut, pada pertemuan berikutnya barulah pengencangan alat pertama kali. Pemasangan alat orthodontis cekat, pemasangan breket memerlukan waktu yang lama, kemudian kawat (arch wire) dipasangkan, dan terakhir dipasang karet-karet kecil pada breket agar kawat tidak berubah tempatnya.

Aktivasi alat, penarikan kawat saat alat orthodontis diaktifkan. Pada kawat lepasan tidak terasa sakit, tetapi pada kawat gigi cekat kawat akan ditarik dengan cukup kencang, namun tetap tidak boleh terasa sakit.

Stabilitas alat, diperlukan untuk menyesuaikan antara graham atas dan graham bawah agar dapat menyesuaikan dalam hal gigitan antara gigi-gigi atas dan gigi-gigi bawah.

Perawatan setelah pemakaian alat orthodontis, pada kawat gigi lepasan cukup mudah perawatannya, namun untuk kawat gigi cekat yang harus diperhatikan adalah : Hindari makanan keras, makanan garing, makanan lengket, makanan asam. Menyikat gigi dengan alat orthodontis, pada alat orthodontis lepasan penyikatan gigi dengan pasta gigi, setelah itu kumur-kumur dengan antiseptic yang juga mengandung 0.05% fluorida mungkin tersisa sisa makanan disela-sela kawat gigi atau sela gigi yang terpasang kawat, bisa juga benang gigi untuk sela-sela antar gigi. Pada alat orthodontis cekat penyikatan giginya tidak jauh berbeda dengan alat orthodontis lepasan, namun harus lebih berhati-hati dan perlahan, disarankan jangan memakai pasta gigi yang mengandung pemutih gigi agar setelah pelepasan breket tidak terjadi perbedaan warna antara gigi yang tertutupi breket.

Periode retensi, periode perawatan pasif untuk menjaga gigi tetap pada tempatnya yang baru, dengan pemasangan retainer, retainer lepasan dan retainer cekat. Latihan otot-otot tertentu dengan cara latihan menggigit sekeras-kerasnya sehingga kontak gigi-gigi yang rapat, antara gigi-gigi bawah dan gigi-gigi atas.